Friday 18 June 2010

NASKAH DRAMA (MULIANYA ORANG BERILMU)

MULIANYA ORANG BERILMU


 

Babak I

Pada suatu hari raja dan permaisuri sedang berbincang-bincang


 

Raja         : Oh ya… dinda bagai mana perkembangan putra-putri kita yang kita

percayakan pendidikannya kepada tuan syekh


 

Permaisuri     : Alhamdulillah kanda… mereka semua berkembang sangat baik di bawah

didikan tuan syekh, memang kita tidak salah pilih mencari guru untuk putra-

putri kita kanda, karena saya perhatikan tuan syekh begitu teliti dan sungguh-

sungguh mengajarkan setiap ilmu kepada putra-putri kita, sehingga putra-

putri kita dapat menyerap dengan baik semua pelajaranyang diajarkan oleh

tuan syekh kepada mereka.


 

Raja         : Syukur lah kalau begitu, memang itu yang aku harapkan, dari awal aku sudah

yakin tuan syekh pasti dapat menjalankan amanat dariku untuk mengajar

putra-putri ku, karena mereka adalah calon pengganti ku kelak, kalau aku

sudah tidak ada, karenanya mereka harus dibekali ilmu agama supaya mereka

dapat bersikap bijak dalam memerintah kerajaan ini nantinya.


 

Syekh         : Assalamu'alaikum…


 

Raja & permaisuri : Wa'alaikumussalam..


 

Raja         : Apakah hari ini jadwal mengaji putra-putri ku tuan syekh ???


 

Syekh         : Betul tuan.. izinkan saya mengajar putra-putri tuan hari ini


 

Raja         : Oh.. silahkan tuan syekh jalankanlah semua tugas anda sesuai yang ku

amanatkan kepada anda.


 

Syekh         : Terima kasih tuan..


 

Raja         : Kalau begitu pengawal ! beri tahu putra-putri ku untuk segera bersiap-siap

mengaji karena guru mereka sudah dating


 

Pengawal     : Daulat baginda raja

(kemudian pengawal pun memanggil putra-putri raja untuk mengaji kepada tuan syekh)


 

Raja         : Tuan syekh silahkan anda teruskan mengajar putra-putri ku


 

Syekh         : Terima kasih tuan


 

Syekh         : Pangeran… putri… coba kalian buka pelajaran yang guru suruh hafalkan

kemarin


 

P/P         : Baik guru..


 

Syekh         : Coba pangeran baca hadits yang ditulis kemarin


 

الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب

Artinya :

Sifat hasud itu dapat menghabiskan amal kebaikan seperti api yang melalap kayu bakar.


 

Syekh         : Sekarang coba putri bacakan..


 

Putri         : احسن الي المحسن بإحسانه فإن المسئ سيكفيه

Artinya : Berbuat baiklah pada orang yang telah berbuat baik pada kita, maka sesungguhnya orang yang berbuat jelek pada kita dia akan menanggung akibatnya.


 

Syekh         : Nah sekarang kalian dengarkan baik-baik penjelasan dari dalil-dalil tersebut,

kita diperintahkan untuk selalu membalas kebaikan orang yang telah berbuat

baik kepada kita dengan cara apapun, kalau perlu melebihi kebaikan yang

diperbuat orang tersebut pada kita, akan tetapi apabila ada orang yang

berbuat jelek kepada kita, kita yidak perlu membalasnya, sebab orang yang

berbuat jelek dai pasti akan merasakan sendiri akibat dari perbuatan jeleknya

itu. Dan janganlah kalian mempunyai sifat hasud, karena hasud itu akan

melalap habis amal kebaikan kita seperti halnya api yang membakar kayu

yang kering. Kalian faham ??


 

P/P         : Faham guru..


 

Syekh         : Ya sudah kalau begitu pelajaran hari ini cukup dulu.


 

Raja         : Terima kasih tuan syekh, aku benar-benar bangga dengan kemajuan putra-

putri ku, aku percaya dibawah bimbingan anda kelak mereka bisa menjadi

pemimpin yang adil dan bijak sana.


 

Syekh         : Saya ,hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk putra-putri tuan.


 

Permaisuri     : Kami sangat mengharapkan tuan syekh terus menggembleng putra-putri

kami hingga mereka dewasa.


 

Syekh         : Insya Allah, selagi saya mampu saya akan terus membimbing mereka, tapi

ngomong- ngomong berhubung hari sudah sore izinkan saya untuk pamit

pulang tuan.


 

Raja         : Oh ya.. silahkan tuan syekh, hati-hatilah di jalan, sampaikan salam kami

         untuk keluarga anda.


 

Syekh         : Insya Allah tuan (lalu syekh pun keluar untuk pulang)


 

Raja         : Dinda... aku sangat simpati kepada tuan syekh, aku liahat dia bukan hanya

seorang yang alim akan tetapi dia juga orang yang jujur, berbudi luhur serta

'arif dalam bersikap, karenanya bagai mana menurut dinda kalau tuan syekh

selain menjadi guru putra-putri kita kita angkat dia menjadi penasehat

kerajaan.


 

Permaisuru     : Dinda sangat setuju kanda, karena dinda rasa orang seperti tuan syekh lah

yang selama ini kita butuhkan untuk mendampingi kanda memimpin kerajan

ini, dan jabatan penasehat sangat cocok untuk orang berilmu seperti tuan

syekh.


 

Raja         : Baiklah kalau dinda setuju, akan kanda bicarakan dengan mentri istana,

pengawal !!! panggil mentri


 

Pengawal     : Daulat baginda.

(pengawalpun memanggil mentri)


 

Mentri         : Ada apa gerangan baginda memanggil hamba ??


 

Raja         : Begini mentri, saya berencana mengangkat seseorang menjadi penasehat

kerajaan ini.


 

Mentri         : Siapakah orang yang baginda maksudkan, yang ingin tuan angkat menjadi

penasehat raja ?


 

Raja         : Tuan syekh sholeh


 

Mentri         : Apakah hamba tidak salah mendengar baginda ?


 

Raja         : Tidak mentri, karena sudah ku amati matang-matang dialah orang yang

pantas menduduki jabatan ini.


 

Mentri         : Maaf baginda kalau boleh hamba boleh berpendapat, bukankah baginda raja

belum lama mengenal syekh, baru hanya beberapa tahun saja, tapi mengapa

baginda terlalu percaya padanya untuk memberikan jabatan penting

dikerajaan ini, apakah ini tidak buru-buru namanya baginda ?


 

Raja         : Benar mentri tapi walaupun demikian aku benar-benar sudah mengenal betul

kepribadiannya laur dan dalam, bahkan aku telah mengenal jauh

keluarganya, dia adalah sosok pemimpin keluarga yang sangat bijaksana.


 

Mentri         : Kalau memang itu sudah menjadi keputusan baginda hamba hanya bisa

mendukung segala rencana baginda, apa pun perintah baginda pasti hamba akan laksanakan.


 

Raja         : Baiklah mentri, kalau begitu aku minta kau atur segala persiapan untuk

pelantikannya


 

Mentri         : Hamba laksanakan baginda


 


 

Babak II


 

Mentri         : Assalamu'alaikum !!!


 

Istri M     : wa'alaikumussalam.. ada apa pak ? sepertinya bapak sedang kesal


 

Mentri         : Bagaimana bapak kesal, masa syekh sholeh baru saja beberapa tahun menjadi

pengajar putra raja dia sudah sangat dekat dengan raja dan raja pun begitu

besar perhatian kepadanya, sekarang dia akan diangkat menjadi penasehat

raja, apa itu tidak gila namanya.


 

Istri M     : Sudah lah Pak, mungkin menurut raja walaupun tuan syekh orang baru tapi

karena keilmuannya dia dianggap raja mampu dan pantas menduduki jabatan

itu.


 

Mentri         : Ibu ini bagai mana sih !! bukannya mendukung suami malah membela orang

lain, akhhh.... pokoknya aku tidak mau tahu aku harus cari akal untuk

membatalkan rencana pengangkatan jabatan penasehat kerajaan untuk syekh

sholeh.


 

Istri M     : Memangnya apa yang akan bapak lakukan istighfar pak, mencelakai orang

itu dosa.


 

Mentri         : Akhhh... persetan dengan dosa yang penting aku tidak mau jabatan penasehat

raja diberikan kepada syekh sholeh.


 

Istri M     : Ingat pak bukan kah tuan syekh itu orang baik .


 

Mentri         : Hmm... ya..ya..ya.. aku dapat akal, bu besok pagi ibu masak masakan yang

enak dan jangan lupa menunya semur jengkol karena besok aku akan ajak

tuan syekh makan bersama di rumah kita, awas jangan lupa pesanku,

sekarang aku akan ke kerajaan dulu untuk menemui raja, assalamu'alaikum

!!!


 


 

Babak III

Raja         : Ada apa rupanya tuan mentri menghadapku malam-malam


 

Mentri         : Maaf baginda ada hal penting yang harus hamba laporkan kepada baginda

tentang rencana pengangkatan jabatan penasehat kerajaan


 

Raja         : Silahkan laporkan


 

Mentri         : Begini baginda, nampaknya baginda harus berfikir ulang untuk mengangkat

tuan syekh sholeh menjadi penasehat kerajaan


 

Raja         : Apa alasan mu mentri ?


 

Mentri         : Sebagai orang yang ditugasi raja, saya tadi mendatangi rumah tuan syekh

untuk menyampaikan kabar gembira tentang rencana pelantikannya menjadi

penasihat kerajaan, lalu kami terlibat obrolan yang cukup panjang baginda,

sampai akhirnya hamba mendengar ada ucapan tuan Syekh yang kurang enak

didengar baginda.


 

Raja         : Apa maksudmu dengan ucapan tuan syekh yang tidak enak didengar itu ?


 

Mentri         : Begini baginda, dia mengatakan bagwa setiap kali dia berdekatan dengan

baginda dia tidak kuat dengan bau yang keluar dari mulut baginda, makanya

dia selalu berusaha untuk menutupi hidungnya, terus terang sebagai mentri

hamba sangat tersinggung kalau raja hamba dikatakannya sebagai raja yang

ber bau mulut


 

Raja         : Kurangajar !! tidak kusangka ternyata dibelakangku dia melecehkanku, apa

benar ucapanmu itu mentri ??


 

Mentri         : Tuan boleh buktikan sendiri, besok pagi dia akan datang seperti biasa untuk

mengajar putra-putri banginda.


 

Raja         : Baiklah, kalau besok terbukti semua laporanmu akan ku pancung dia


 

Mentri         : Saya sangat setuju tuan.


 


 

Babak IV


 

Syekh         : Assalamu'alaikum..


 

Mentri         : Wa'alaikumussalam... silahkan duduk tuan syekh.


 

Syekh         : Tadi pagi ada utusan tuan mentri datang kerumah saya untuk dan meminta

saya untuk singgah sebentar ke rumah tuan mentri sebentar sebelum

berangkat ke istana, apakah benar tuan ??


 

Mentri         : Benar tuan syekh, saya hanya ingin menyampaikan kabar gembira kepada

tuan, sekaligus mengundang makan tuan sebagai ucapan selamat dari saya.


 

Syekh         : Ada kabar gebira apa tuan mentri ?


 

Mentri         : Baginda raja akan mengangkat tuan syekh menjadi penasehat kerajaan.


 

Syekh         : Apa ?? raja akan mengangkat saya sebagai penasehat ??


 

Mentri         : Betul tuan.


 

Syekh         : Apakah pantas saya menerima jabatan ini tuan mentri


 

Mentri         : Sudahlah tuan syekh, ini sudah menjadi keputusan raja tuan terima saja

tawaran ini.


 

Syekh         : Tapi apakah saya akan sanggup mengemban tugas ini dengan baik


 

Mentri         : Tentu baginda raja sudah memperhitungkannya sesuai dengan keilmuan yang

tuan miliki


 

Syekh         : Tapi saya benar-benar tidak menyangka raja akan memberikan kedudukan

semulia ini kepada saya


 

Mentri         : Sudahlah tuan, nanti sambil berjalan saya akan siap membantu tuan

menjalankan tugas-tugas tuan, yang penting sekarang kita makan dulu,

selesai makan nanti kita sama-sama berangkat ke istana raja

(selesai makan mentri pun berpesan kepad syekh)


 

Mentri         : Maaf tuan syekh, saya hanya berpesan bahwa makanan yang tuan makan tadi

meninggalkan bau di mulut, karenanya nanti ketika tuan berbicara dengan

raja tuan harus hati-hati jangan sampai bau sisa makanan ini tercium oleh

raja, karena baginda sangat tidak suka dengan baunya. Oleh sebab itu saya

sarankan agar tuan selalu menutup mulut bila berdekatan dengan raja.


 

Syekh         : Baiklah tuan mentri, terima kasih atas petunjuk tuan.


 

Mentri         : Kalau begitu mari kita berangkat ke istana sama-sama.


 


 

Babak V

Syekh / Mentri : Assalamu'alaikum..


 

Raja         : Wa'alaikumussalam. Apakah hari ini jadwal tuan syekh mengajar putra-putri

ku ?


 

Syekh         : Benar tuan raja, izinkan saya menjalankan tugas ini.


 

Raja         : Mungkin hari ini tugas anda mengajar putra-putri ku aku liburkan dulu

karena aku akan berbicara penting kepadamu


 

Syekh         : Baik tuan, apa yang tuan katakan akan saya dengar baik-baik


 

Raja         : Kalau begitu mendekatlah kepadaku, bagai mana kabar keluarga anda ?


 

(sambil menutup mulut syekh menjawab)

Syekh         : Alhamdulillah tuan, mereka semua dalam keadaan baik.


 

Raja         : Lalu apakah sudah disampaikan oleh tuan mentri tentang tawaran jabatan

penasehat untuk anda ?


 

Syekh         : Sudah tuan, semua sudah disampaikan oleh tuan mentri.


 

Raja         : Lalu bagaimana menuut tuan syekh ?


 

Syekh         : Kalau memang itu sudah menjadi keputusan tuan, saya hanya bisa menjawab

mudah-mudahan saya bisa mengemban kepercayaan yang tuan amanahkan

kepada saya.


 

Raja         : Baiklah, pengawal !! siapkan alat tulis (lalu rajapun menulis surat) bagini

tuan syekh, hari ini anda kuberi tugas untuk mengantarkan surat ini kepada

algojo istana, awas !! siapapun tidak boleh membukanya kecuali algojo

sendiri, tuan mengerti ?


 

Syekh         : Saya mengerti tuan


 

Raja         : Kalau begitu tuan laksanakan sekarang, saya masih ada urusan lain

(lalu raja pun pergi)


 

Mentri         : Apakah tuan syekh tahu alamat rumah algojo istana ?


 

Syekh         : Saya tidak tahu tuan mentri, mungkin nanti saya minta tolong kepada salah

satu pegawai istana untuk mengantarkan saya menunjukkan rumah algojo.


 

Mentri         : O.. tidak perlu tuan !! tuan tidak perlu repot-repot mengantar sendiri surat

raja itu kesana, tuan cukup menitipkannya kepada saya, pasti saya akan saya sampaikan surat raja ini langsung ketangan algojo, karena disamping saya tahu betul alamatnya sayapun cukup mengenal baik dengan algojo.


 

Syekh         : Apakah tidak menyalahi peritah raja tuan mentri ? karena saya harus menjaga

jangan sampai isi surat ini diketahui oleh siapapun selain algojo sendiri.


 

Mentri          : O... tentu tidak tuan syekh, saya bisa menjamin kalau isi surat ini tidak akan

dibaca oleh siapapun, bahkan oleh saya sendiri sekalipun, kecuali algojolah

yang akan membacanya, lagi pula saya sudah biasa mendapat perintah

semacam ini dari raja.


 

Syekh         : Apakah raja nanti tidak akan murka kepada saya


 

Mentri         : Saya rasa tidak tuan syekh, kalaupun raja murka saya pasti akan

bertanggungjawab atas semua ini, silahkan tuan syekh pulang saja karena

anak dan Istri M tuan sudah menunggu di rumah. Soal surat raja biar saya yang mengurus


 

Syekh         : Baiklah, terima kasih atas bantuan dan kebaikan tuan mentri kepada saya

(lalu syekh pun pulang)


 

Mentri         : Ha..ha..ha..... ha..ha..ha..... rasakan kau syekh, aku sudah tidak sabar ingin

surat ini cepat-cepat sampai ketangan algojo karena aku yakin surat ini pasti

surat perintah raja kepada algojo untuk memenggal kepala syekh sholeh

ha..ha..ha..... ha..ha..ha..... besok seluruh istana akan menyaksikan syekh

sholeh dipancung kepalany, aku sudah tidak sabar menunggunya

ha..ha..ha..... ha..ha..ha.....


 

Babak VI

Mentri         : Selamat siang tuan algojo


 

Algojo     : Selamat siang tuan mentri, ada apa kiranya tuan datang kemari ?


 

Mentri         : Saya hanya akan menyampaikan perintah raja untuk anda tuan algojo, ini

surat perintahnya (kemudian algojopun membaca surat perintah raja tersebut)


 

Algojo     : Ajudan !! tangkap dia

Mentri         : Tunggu, apa-apaan ini, apa maksudmu algojo ?


 

Algojo     : Raja memerintahkanku untuk memenggal kepala anda


 

Mentri         : Algojo !! kau jangan sembarangan berbicara, apakah kau tidak tahu siapa aku

ini, aku ini mentri istana orang yang paling dekat dengan raja, kau jangan

         kurangajar !


 

Algojo     : Isi surat ini sangat jelas, aku diperintahkan untuk memenggal kepala anda

dan segala titah raja tidak bisa diganggu gugat, ajudan !! Pegang dia

(akhirnya perkelahianpun tudak dapat dielakan, dan algojopun dapat

mengalahkan mentri kemudian algojo langsung memenggal kepalanya)


 

Babak VII

Permaisuri     : Sudahlah kanda, jangan terlalu terbawa emosi dinda khawatir nanti malah

kanda jadi jatuh sakit.


 

Raja         : Bagai mana tidak emosi dinda, orang yang selama ini kita percaya penuh

bahkan rencananya akan diberi kedudukan penting kerajaan ini telah

menghianatiku dengan mengatakan aku raja yang berbau mulut


 

Permaisuru     : Kalau menurut dinda, rasanya tidak mungkin orang seperti tuan syekh yang

     sangat menjunjung tinggi akhlaq akan berbuat seperti itu kepada kanda.


 

Raja         : Terus terang sbenarnya sayapun sebelumnya tidak percaya dinda, tapi bukti

menunjukan begitu, dia selalu menutup hidung setiap kali akan berbicara

denganku. Apakah itu tidak kurangajar namanya.


 

Istri M     : Assalamu'alaikum..


 

Rj.Ps         : Wa'alaikumussalam.. ada apa nyonya Hasid, pagi-pagi sudah datang ke

istana ?


 

Istri M     : Maafkan hamba baginda, sedari kemarin suami hamba belum pulang, hamba

menjadi khawatir, hamba kemari hanya untuk memastikan apakah suami

hamba ada di sini ?


 

Raja         : Ohhh.... tidak ada Nyonya Hasid, kemarin setelah menghadap saya dia

langsung pulang.


 

Algojo     : Assalamu'alaikum...


 

Semua         : Wa'alaikumussalam..


 

Algojo     : Hamba datang menghadap paduka


 

Raja         : Ya. Silahkan algojo, apakah sudah kau jalankan apa yang kuperintahkan

kepadamu?


 


 

Algojo     : Sudah paduka, semua tugas hamba sudah hamba jalankan sesuai denga

perinath paduka dalam surat itu.


 

Raja         : Coba mana lihat hasilnya ?? (kemudian algojopun membuka bungkusan yang

di dalamnya dan raja sangat terkejut ternyata yang dibawa adalah kepala

mentri, tak ayal Istri M mentri pun menjerit histeris sambil menangis)


 

Raja         : Algojo, apakah kau tidak salah melaksanakan tugasmu ?


 

Algojo     : Tidak paduka, karena yang datang mengantar surat perintah paduka kepada

hamba adalah tuan mentri.


 

Raja         : Aku semakin tidak mengerti, sebenarnya siapa yang salah dalam masalah ini


 

Istri M     : Maafkan suami hamba baginda, sebenarnya suami hambalah yang bersalah

dalam hal ini. Dia yang berusaha menghasud baginda supaya membenci tuan

syekh, padahal semua orang tahu bahwa tuan syekh adalah orang baik,

sekarang suami hamba telahmenerima ganjaran akibat dari perbuatannya

sendiri.


 

Raja         : Ohhh.... baru aku mengerti, ternyata tuan syekh itu benar-benar orang yang

hati mulia, karenanya Allah pun senantiasa menjaganya dari fitnah yang akan

menimpanya, oleh sebab itu saudara-saudara, keltahuilah janganlah kita

berbuat hasud kepada sesama karena barang siapa yang menggali lobang

untuk menjerumuskan saudaranya maka dialah yang akan terjerumus sendiri

ke dalam lubang itu.


 


 


 

Nb : Isi surat raja

" wahai algojo, orang yang membawa suratku ini adalah orang yang telah melakukan penghianatan yang sangat fatal kepadaku, maka aku perintahkan kau untuk memenggal kepalanya sekarang juga, dan besok pagi kau bawa kepala itu ke istana untuk dihadapkan kepadaku. Tertanda raja"

Contoh Laporan KKL



LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)



Kelurahan         : Desa Sukarame
Kecamatan     : Cikeusal
Kabupaten     : Serang
Minggu ke     : 1 (Satu)



  1. PENDAHULUAN

    1. Pendekatan
      Dalam rangka membantu kesejahteraan masyarakat Desa Sukarame dibidang pendidikan keagamaan yang selama ini menjadi harapan, maka kami mencoba meningkatkan mutu pendidikan agama islam dengan menggali potensi anak-anak melalui bimbingan pendekatan keteladanan dan kasih sayang yang akan melahirkan pemikiran-pemikiran positif dalam bidang keagamaan.

      Untuk itu kami melakukan partisipasi aktif dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat Desa Sukarame baik dalam bidang pemerintahan, keagamaan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan sebagai motifator dalam bentuk pengabdian kita terhadap masyarakat.


      Untuk lebih lengkapnya silahkan DOWNLOAD DI SINI